Kecenderungan manusia melanggar aturan diingatkan oleh rasul
Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Roma (Rom. 1:1-13). Agar hidup sesuai
dengan kehendak Allah, umat Israel diberikan panduan berupa aturan-aturan dalam
Hukum Taurat, maksudnya agar umat Tuhan mengasihi Allah dan mengasihi sesama.
Kenyataannya, umat Israel cenderung melanggar, kalaupun mentaati hukum Taurat
didasari karena takut & pamrih. Takut kalau tidak mentaati hukum Taurat
mendapat hukuman, sebaliknya kalau mentaati hukum Taurat akan mendapat imbalan
keselamatan, padahal hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan, keselamatan hanya
di dalam kasih karunia melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Melalui Yesus Kristus kita tidak lagi hidup
di bawah hukum Taurat, tetapi hidup baru menurut Roh (ay.6). Dengan hidup
menurut Roh, kita melakukan Taat
kepada kehendak Allah bukan lagi karena takut dan pamrih untuk
mendapatkan keselamatan. Bagi kita yang percaya, keselamatan sudah disediakan,
sehingga melakukan kehendak Allah merupakan ungkapan kasih kita kepada Allah
yang dilakukan dengan sukacita dan bukan
karena terpaksa.
Sebagai
orang percaya, ketaatan kita kepada Allah juga terlihat pada aturan-aturan di
dalam kehidupan bermasyarakat. Kita taat bukan karena takut pada sangsi,
melainkan karena aturan itu membawa kebaikan bagi kita semua. (Robert N. Kindangen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar