Jumat, 10 Juni 2016

Kisah Rasul 15: 35-41 “Sama Sama Benar”

http://tekno.kompas.com/
Steve Jobs dan Bill Gates dikenal sebagai dua orang sahabat yang sama-sama bergerak di bidang teknologi. Jobs di Apple dan Gates di Microsoft. Mereka saling bersaing, dan terkadang keduanya melontarkan kritik tajam terhadap produk yang dikeluarkan. 
Namun, panasnya persaingan Microsoft dan Apple tetap tidak menggoyahkan persahabatan mereka berdua. Sepucuk surat memberi sedikit warna tentang cerita persahabatan di antara keduanya.
Dalam surat tersebut, Gates menuliskan rasa bangga menjadi sahabat Jobs, bahwa Jobs juga harus bangga akan apa yang telah dia ciptakan termasuk perusahaan yang dia rintis. "Tidak ada kedamaian yang harus diciptakan. Kita tidak sedang berperang. Kita membuat produk hebat dan saling berkompetisi secara positif. Tidak ada alasan untuk saling memaafkan," 
Setelah Jobs menutup mata untuk yang terakhir kali, istrinya memberitahukan suatu hal kepada Gates. "Jobs bangga menjadi sahabatmu dan dia menyimpan suratmu tersebut di tempat tidurnya."
Gates mengungkapkan bahwa dia akan mengenang Jobs sebagai sosok seorang kompetitor terbaik dan sebagai seorang sahabat. (Dikumpulkan dari berbagai sumber)

Paulus dan Barnabas adalah dua orang sahabat dalam pelayanan, sekalipun demikian tidak selalu mereka sependapat terhadap segala sesuatu. Saat merencanakan untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang telah mereka layani, mereka berbeda pendapat mengenai rekan sepelayanan yang pernah mundur, yaitu Yohanes yang disebut juga Markus. Barnabas ingin membawanya (ay.37), tetapi Paulus dengan tegas menolak (ay.38). 
Perbedaan pendapat ini sampai pada satu titik dimana tidak mungkin dicari jalan tengah, kecuali harus berpisah. Mereka sama-sama meyakini apa yang mereka putuskan adalah benar.
Sekalipun demikian keputusan yang mereka buat tidak membuat mereka saling bermusuhan. Paulus tetap menghargai dan menilai baik Barnabas (1Kor. 9:6), bahkan setelah itu Paulus begitu memuji dan membutuhkan Markus (Kol. 4:10; Flm. 24; 2Tim. 4:11). Mereka tetap bersahabat.
Perselisihan yang terjadi di antara Paulus dan Barnabas tidak menghambat pelayanan mereka dan merugikan jemaat. Sebaliknya melalui pelayanan mereka berdua, jemaat-jemaat semakin terlayani   (ay.40-41). Berpisahnya Paulus dan Barnabas memungkinkan terbentuknya 2 tim pelayanan yang dipimpin oleh orang-orang yang beriman, berdedikasi untuk mewartakan Injil Yesus Kristus (ay.26).

Perbedaan pendapat dapat terjadi terhadap siapa saja dan dimana saja, termasuk di dalam persekutuan. Perbedaan pendapat tidak selalu berarti saya benar, kamu salah atau sebaliknya. Perbedaan pendapat bisa terjadi karena sama-sama pendapatnya benar. Ketika kita berbeda pendapat, minta pertolongan Tuhan untuk memberikan hikmat bagi kita menemukan penyelesaian yang terbaik, yang membangun dan tidak merusak. Sambil tetap melihat orang yang berbeda pendapat dengan kita sebagai sahabat. (Robert N. Kindangen)

Tidak ada komentar: