
Syukurlah gereja tidak menghindari pelayanan di LP. Baru-baru ini warga jemaat GKP Seroja melakukan kebaktian rutin ke LP Bulak Kapal, Bekasi. Kebaktian ini termasuk program pelayanan sosial Klasis GKP wilayah Bekasi yang diadakan setiap bulan dan secara bergantian dilayani oleh jemaat-jemaat GKP di Klasis Bekasi termasuk GKP Seroja. Terlihat kerinduan dan semangat dari warga binaan mengikuti kebaktian, menyanyikan lagu-lagu pujian, dan dengan tekun menyimak firman Tuhan.
Daerah Samaria bagi orang Yahudi, adalah daerah yang sedapat-dapatnya dihindari untuk dikunjungi. Bagi orang Yahudi, orang Samaria adalah bangsa Yahudi yang tidak menjaga kemurnian bangsa Yahudi, karena mereka menikah dengan bangsa-bangsa lain yang bukan Yahudi.
Ketika Yesus melakukan perjalanan dari Yudea ke Galilea, ada 2 alternatif jalan, yaitu melalui sungai Yordan dan melalui daerah Samaria. Yesus sengaja memilih untuk melewati daerah Samaria dan menemui perempuan yang membutuhkan air hidup lebih dari air untuk kelangsungan hidup jasmaninya (ayat 4,7).
Perempuan Samaria ini tidak disukai bukan hanya oleh orang Yahudi tapi juga masyarakat Samaria sendiri, itulah sebabnya perempuan ini mengambil air sendirian di siang hari agar tidak bertemu dengan orang lain (ay.6). Da dianggap perempuan berdosa karena hidup bersama seorang lelaki tanpa menikah (ay.18).
Inisiatif Yesus untuk melewati daerah yang dihindari banyak orang yaitu daerah Samaria, dan bertemu perempuan yang dihindari orang Samaria membawa perubahan besar baukan saja bagi perempuan ini, tapi juga bagi banyak orang Samaria lainnya. Pertemuan dengan Yesus merubah perempuan Samaria ini, bukan saja menjadi percaya kepada Yesus tapi juga menjadi saksi bagi banyak orang Samaria yang menjadi percaya karena kesaksiannya (ay.39).
Sebagai orang percaya, kita diingatkan meneladani Yesus menjangkau dengan kasih orang-orang lain yang dijauhi oleh masyarakat. Sama seperti kita, merekapun berharga dan dikasihi oleh Yesus. (Robert N. Kindangen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar