Rabu, 25 Mei 2016

Lukas 14:25-35 “Setengah Jadi”

Di sebuah sudut jalan kompleks perumahan di daerah Bekasi Utara, ada rumah besar setengah jadi,  rumah yang direncanakan akan dibangun megah tapi bertahun-tahun tidak pernah selesai pembangunannya, sehingga menjadi bangunan yang tidak terawat.  Bahkan ada tulisan DIJUAL di depan rumah setengah jadi itu. Rumah ini hanya setengah jadi karena dibangun tanpa perhitungan matang.


Perhitungan matang tidak hanya diharuskan dalam membangun bangunan fisik, tapi juga menjadi murid Tuhan Yesus. Melalui perumpamaan mendirikan menara (ay.28-30) dan raja yang maju berperang (ay.31-32), Tuhan Yesus mengingatkan agar yang direncanakan berhasil, sebelumnya harus diperhitungkan dengan matang, jika tidak hasilnya mengecewakan dan membuat malu. Mengikut Tuhan Yesus tidak boleh setengah-setengah, harus sepenuh hati, karena murid Tuhan Yesus lekat dengan kesulitan dan tantangan, kasih dan kesetiaaan kepada Yesus harus lebih besar daripada kepada keluarga kita sendiri (ay.26), ada salib yang harus dipikul (ay.27), dan mau melepaskan diri dari keterikatan terhadap segala milik kita (ay.33), kesungguhan hati adalah syarat mutlak menjadi murid Tuhan Yesus.



Perhitungan yang tidak matang hanya akan membuat kita menjadi murid setengah jadi, yang hanya akan mempermalukan Tuhan Yesus dan diri sendiri. Tanpa kesungguhan hati, ibarat garam yang tidak asin, kehilangan fungsinya, tidak berguna. Menjadi murid Tuhan yang setengah jadi sama saja dengan tidak berfungsi apa-apa. Tidak ada gunanya selain dibuang! (ay.34-35). (Robert N. Kindangen)

Tidak ada komentar: