Selasa, 24 Mei 2016

Kisah Para Rasul 3 : 11 – 26 “Kesempatan Bersaksi”


Pada suatu malam di sebuah desa yang terpencil, ada seorang ibu yang hendak melahirkan, hanya ditemani oleh seorang anaknya yang laki-laki. Mereka menelepon ambulan untuk mengantar sang ibu ke rumah sakit.
Saat itu hujan badai, sehingga perjalanan ambulans terhambat. Akhirnya petugas dalam mobil ambulans mencari bantuan di pos polisi terdekat untuk menyelamatkan sang ibu. Polisi pun dapat menyelamatkan sang ibu sehingga ia dapat melahirkan dengan selamat.

Namun, ada satu hal yang dilupakan oleh polisi dan regu penyelamat, yaitu anak laki-laki yang masih berada di dalam rumah. Mereka pun bergegas kembali untuk menyelamatkan anak itu, di tengah situasi hujan deras dan air yang semakin tinggi. Dengan penuh perjuangan, mereka akhirnya dapat menyelamatkan anak itu dan membawanya ke tempat pengungsian. Anak itu menggigil kedinginan dan merasa sangat ketakutan.
Ia pun bertanya pada salah seorang regu penyelamat, “Apakah bapak ini Tuhan?”
Seorang regu penyelamat bertanya, “Mengapa kamu bertanya seperti itu?”
Anak itu pun menjawab, “Kata ibuku, di saat seperti ini hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan kita.”
“Aku bukan Tuhan, Nak, tapi aku diutus Tuhan untuk menolongmu”. (Intisari-Online.com)

Sebagai orang percaya, siapapun kita diutus untuk bersaksi. Begitu banyak kesempatan bagi kita untuk menjadi saksi.
Petrus menggunakan kesempatan melalui kesembuhan orang lumpuh sejak lahirnya (ay.1-10) untuk bersaksi tentang Yesus Kristus bahwa kesembuhan itu terjadi bukan karena kehebatan Petrus, melainkan oleh kuasa Yesus Kristus (ay.16),  Yesus yang mereka tolak dan salibkan sampai mati, tetapi bangkit dari antara orang mati, Yesus yang adalah Mesias yang menyelamatkan manusia berdosa melalui penderitaan dan kematian-Nya. Melalui Yesus Kristus, setiap orang yang sadar dan  bertobat memperoleh pengampunan.

Seperti Petrus yang menjadikan peristiwa kesembuhan orang lumpuh itu untuk memberitakan kabar baik, maka kitapun diberi banyak kesempatan untuk menjadi saksi Kristus melalui pikiran, perkataan, dan tindakan kita setiap hari.
Melalui pertolongan terhadap tetangga yang kekurangan, melalui kunjungan terhadap mereka yang sakit, melalui kata-kata kekuatan dan dukungan doa kepada mereka yang sedang mengalami pergumulan, melalui bantuan beasiswa kepada anak sekolah yang kurang mampu, dan masih banyak kesempatan yang diberikan Tuhan bagi kita menjadi saksi, kesempatan yang merupakan waktu anugerah Tuhan di hidup kita yang singkat ini. (Robert N. Kindangen)

Tidak ada komentar: