Ada seorang anak lelaki kurus
berjalan sambil menggendong adiknya yg lumpuh di punggungnya. Seseorang
memperhatikannya dan berkomentar prihatin; " Kasihan kau nak, bebanmu
pasti berat!" Lalu anak itu dengan wajah yang gembira menjawab secara
spontan ; "Dia bukan beban buat saya pak, dia ini saudaraku ! ". Itulah
kisah dibalik lirik lagu pop karangan Bobby Scott dan Bob Russel; "He
Ain't Heavy, He's My Brother."
Suatu perbuatan yang dianggap beban
atau kerugian bagi orang lain, ternyata merupakan kegembiraan bagi orang lain.
Jika seseorang melakukannya dan tetap bergembira, pasti ada cinta kasih dalam
hatinya. Dalam cerita di atas, cinta kasih yang ditunjukkan kakak terhadap adiknya.
Demikian juga yang dilakukan oleh
jemaat-jemaat di Makedonia, yaitu jemaat Filipi, Tesalonika, Berea, dll. Di tengah-tengah berbagai kesulitan dan
kemiskinan yang mereka alami, mereka justru menunjukkan kemurahan hati dengan
memberikan dukungan dana terhadap anggota jemaat miskin di Yerusalem. Hebatnya,
mereka tidak menganggap apa yang mereka lakukan sebagai beban, tapi justru
sebagai sukacita. Mereka bersukacita karena beroleh kesempatan untuk menolong
saudara seiman yang sedang kesusahan, saudara seiman yang mereka kasihi.
Kalau jemaat-jemaat di Makedonia
bisa memberikan pertolongan di tengah-tengah kesulitan yang mereka alami,
apalagi jemaat Korintus yang diberi
berkat berkecukupan oleh Tuhan. Paulus mengingatkan jemaat Korintus bahwa apa
yang mereka miliki adalah adalah anugerah dari Allah untuk menolong saudara-saudara seiman yang
sedang kekurangan di Yerusalem. Memberikan pertolongan kepada sesama yang
kekurangan adalah respon orang percaya, yang dilakukan dengan sukacita dan
bukan sebagai beban, karena dilakukan dengancinta kasih. Pertolongan mereka akan
mencukupkan kekurangan saudara mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar