Ada sebuah tradisi di sebuah desa di Spanyol, Castrillo de Murcia, yaitu festival tahunan untuk membabtis anak-anak bayi di sana dengan berpakaian layaknya hantu. Dengan kostum tersebut, mereka kemudian melompat melangkahi bayi-bayi itu. Festival ini disebut El Colacho, dilakukan 60 hari setelah paskah. Mereka kemudian menempatkan bayi-bayi itu di atas bantal dan disusun berbaris di jalan raya. Lalu, orangtua akan menyaksikan anak-anaknya dikelilingi dan dilangkahi oleh orang-orang berkostum hantu seolah menakut-nakuti dan meneror orang-orang yang hadir saat itu. (Intisari-Online.com) Praktek tradisi yang aneh dan menakutkan, yang dicampur adukan dengan kekristenan.
Tradisi merupakan bagian dari kehidupan orang yang melakukannya karena telah ada sejak lama dan bahkan dilahirkan dalam tradisi atau adat tersebut. Sejak dalam kandungan, lahir sampai meninggal berbagai kegiatan tradisi diilaksanakan.
Di satu sisi banyak bagian dari tradisi yang baik dan perlu dikembangkan, tapi di sisi lain tidak semua bagian dari tradisi dapat diterima oleh kita sebagai orang percaya, jika bertentangan dengan Firman Tuhan.
Tuhan Yesus tidak melarang orang percaya mengikuti tradisi. Yesus menghargai tradisi, bahkan Yesus turut ambil bagian dari tradisi Yahudi, misalnya Dia disunat. Akan tetapi Yesus tidak setuju jika tradisi tersebut menjadi yang utama dibandingkan dengan firman Tuhan.
Itulah yang Yesus lakukan dengan mengecam orang-orang Yahudi sangat mengutamakan tradisi adat istiadat melebihi ketaatan terhadap perintah Tuhan. Mereka menganggap murid-murid Yesus najis dan berdosa karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Padahal orang-orang Yahudi tersebut rela mengabaikan perintah Tuhan dengan mengabaikan pemeliharaan terhadap orangtua. Mereka menganggap kalau persembahkan kurban sudah diberikan kepada Allah, mereka tidak perlu lagi mengurus atau memerhatikan orangtuanya. Mereka lebih mengutamakan melakukan seremonial dari pada kemurnian moral.
Tradisi atau adat istiadat tidak salah seluruhnya. Tetapi kebenaran Tuhan jauh melampaui tradisi dan adat istiadat manusia. Tradisi seharusnya disaring oleh Firman Tuhan, sehingga kita menerima tradisi selama tidak membawa kita menyimpang dari kehendak Tuhan, namun sebaliknya menolak tradisi yang membawa kita menjauh dari kehendak Tuhan. (Robert N. Kindangen)